Effectiveness of the Implementation of the Provincial Liaison Agency Bangka Belitung Islands
Abstract
This research is motivated by the importance of the role of the Liaison Agency as an extension of the Bangka Belitung Islands Provincial Government at the central level, especially in establishing coordination between institutions, promoting arts and culture, and implementing protocol functions. Despite its strategic position, these functions have not been running optimally as mandated in Governor Regulation Number 7 of 2021. This study aims to analyze the effectiveness of the implementation of the Liaison Agency function and identify the factors that support and inhibit it. This study uses the theory of organizational effectiveness from Gibson et al. (2000) with five main indicators: satisfaction, productivity, efficiency, adaptability, and development. Organizational theory and decentralization theory are also used as conceptual frameworks. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques through interviews, observations, and document studies. The results of the study show that the implementation of the Liaison Agency function of the Bangka Belitung Islands Province is quite effective but still faces a number of structural and operational challenges. On the one hand, there are supporting factors such as a conducive work environment, quite effective coordination between sections, and efforts to utilize technology and continuous training even with a limited budget. However, on the other hand, this success is limited by serious obstacles, including outdated work facilities, the absence of expensive allowances for ASN in Jakarta, an unbalanced workload due to limited human resources, and a promotion and career system that is not yet transparent and performance-based. Budget management is considered quite efficient, but not yet optimal in supporting the achievement of overall activity targets. Thus, although several aspects show positive performance, the overall effectiveness of the organization still requires significant improvements in terms of strengthening human resources, updating facilities, and reforming the career system so that the Liaison Agency function can be carried out optimally and sustainably.
Downloads
References
Ana Widyastuti, dkk. (2020). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Perencanaan. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Aromatica, Desna & Arip Rahman Sudrajat. (2021). Teori Organisasi : Konsep, Struktur & Aplikasi. Banyumas:CV. Amerta Media
Clauser, J. (2008). An Introduction to Intelligence Research and Analysis. Maryland: Scarecrow Press, Inc.
Creswell, J. W. (2013). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gibson, James L, Ivancevich, John M. (1991). Organisasi : Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga
Jaelani. (2021). Teori Organisasi. Semarang : Yayasan Prima Agus Teknik.
Joko, Enny Abadi, Arifuddin Mane,& Herminawaty Abubakar. (2022). Efektivitas Pemungutan PKB dalam Peningkatan Pajak Daerah. Makassar : Chakti Pustaka.
Mahmudi. 2016. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Edisi Ketiga Cetakan Pertama. Penerbit : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu ManajemenYKPN, Yogyakarta
Nasution. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Noor, Muhammad. (2022). Memahami Desentralisasi Indonesia. Yogyakarta : Interpena
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Surabaya.
Rainey, H. G. (2003). Understanding and Managing Public Organizations (3 rd. Edition). San Francisco: Jossey- Bass.
Sina, I. (2022). Metodologi Penelitian. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Steers, M. Richard. 2015. Efektifitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono, (2012), Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
UNDP, Decentralized Governance Programme: Strengthening Capacity for People-Centered Development, Management Development and Governance Division, Bureau for Development Policy, September 1997.
Wursanto. (2005). Dasar-dasar ilmu organisasi. Jakarta: Andy
Abdullah, Z., Giyanto, B., & Nurdin, N. (2024). Strategi peningkatan kinerja pegawai pada Badan Penghubung Daerah Provinsi Jambi. Jurnal Pembangunan dan Administrasi Publik, 6(2), 85–87.
Aryani, Y. W. (2018). Analisis Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal dan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah dalam Mengukur Kinerja Keuangan Daerah pada Kabupaten Karawang Tahun Anggaran 2012-2016 [Skripsi dipublikasikan]. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ariyanto, D. (2018). Koordinasi kelembagaan dalam meningkatkan efektivitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Journal of Management Review, 2(1), 161–171.
Budiarto, D. S., Setyaningrum, A. D., & Sari, R. P. (2020). Akuntabilitas pengelolaan dana desa dan faktor anteseden yang mempengaruhinya. Wahana: Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, 23(2), 145–159. https://doi.org/10.35591/wahana.v23i2.240
Grindle, M. S. (2004). Good Enough Governance: Poverty Reduction and Reform in Developing Countries. Governance, 17, 525–548. https://doi.org/10.1111/j.0952-1895.2004.00256.x
Hartono, D. A., & Pohan, H. T. (2023). Evaluasi penyerapan anggaran pada Kantor Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta tahun anggaran 2021. Jurnal Ekonomi Trisakti, 3(1), 1267–1276. https://doi.org/10.25105/jet.v3i1.15992
Hermana, M. A., & Jaya, D. P. (2021). Efektivitas Badan Pengawas Pemilihan Umum dalam penanganan pelanggaran pada pemilihan umum tahun 2019. Al-Imarah: Jurnal Pemerintahan dan Politik Islam, 6(2), 248–253.
Rachman, N. (2018). Meninjau kembali teorisasi mengenai desentralisasi, community-driven development, dan kapitalisasi agraria. Bhumi: Jurnal Agraria dan Pertanahan. https://doi.org/10.31292/jb.v4i1.212
Sasauw, C., Gosal, R., & Waworundeng, W. (2018). Efektivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Lenganeng Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe. Eksekutif: Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 1(1).
Simanullang, R. N. S. R., Adimulyo, R. A., Wisesa, S. P., Wardani, S., & Faisal, M. (2022). Efektivitas Badan Penghubung dalam memfasilitasi urusan Pemerintah Daerah dan pembangunan kepada Pemerintah Pusat. Pallangga Praja, 4(1), 89–91.
Sudrajat, R. K., Setyowati, E., & Sukanto. (n.d.). Efektivitas penyelenggaraan e-government pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Malang. Jurnal Administrasi Publik (JAP), 3(12), 2145–2151.
Wamea, S., Nurdin, N., & Karunia, R. L. (2024). Analisis kinerja pegawai pada Kantor Badan Penghubung Provinsi Papua Barat di Jakarta 2023. Journal of Public Policy and Applied Administration, 6(1), 31–33.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2018 tentang Tugas dan wewenang Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat.
Peraturan Gubernur Nomor 07 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2022.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2023.
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2024.
http://penghubung.babelprov.go.id